Parahyangan Orchestra atau Parchestra merupakan unit berbasis komunitas yang berdiri secara resmi pada 20 Juni 2023 di bawah naungan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR). Keberadaan Parchestra turut mendukung misi Universitas dalam pengembangan nilai budaya dan penelitian dalam bidang seni.
Para musisi yang bergabung dalam kelompok ini adalah dari kalangan profesional, mahasiswa, dan siswa tingkat lanjut dari seluruh Bandung. Parchestra berkomitmen mengangkat karya – karya komponis muda Indonesia dengan standar dunia. Bersama Integrated Arts UNPAR, Parchestra menyajikan seni pertunjukan yang mengajak penonton untuk menyelami berbagai aspek kehidupan melalui musik yang terintegrasi dengan bidang seni lain, filsafat, dan bidang lainnya.
Parchestra mengambil peran aktif dalam memajukan kebudayaan Indonesia di abad ke 21, antara lain dengan memerdanakan puluhan karya baru dari komponis Indonesia dan memproduksi berbagai bentuk kesenian baru. Dalam konser “Dangiang Karinding” (2024) Parchestra menampilkan untuk pertama kalinya di dunia sebuah kolaborasi permainan rampak karinding dan orkes simfoni. Parchestra juga merupakan kelompok pertama yang menampilkan pupuh klasik sunda dalam format orkestra.
Bersama Arabesque Ballet Studio, Parchestra menghadirkan untuk pertama kalinya di Kota Bandung sebuah pertunjukan ballet dengan orkestra live. Pada konser “Spirit” (2024) Parchestra menghadirkan permainan orkestra yang digabungkan dengan fixed media dalam bentuk rekaman wawancara penduduk di sekitar bantaran sungai Cikapundung dan didukung oleh permainan tata lampu mutakhir dari Arntz Geise Hall. Parchestra juga pernah berkolaborasi dengan musisi nasional antara lain pianis jazz legendaris Dwiki Dharmawan dan vokalis kontemporer Nya Ina Raseuki (Ubiet).
