Kehadiran Fakultas Filsafat (FF) sebagai anggota keluarga Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) mempunyai latar belakang yang unik bila dibandingkan dengan fakultas-fakultas lain di UNPAR. Berawal dari kebutuhan Gereja Katolik akan tenaga imam atau pemimpin umat, maka didirikanlah sebuah lembaga pendidikan calon imam atau seminari tinggi Ordo Salib Suci di Bandung. Sudah sejak awal lembaga itu diangankan menjadi bagian dari UNPAR, namun perjalanan menuju realisasinya masih bertahap.
Lama pendidikan yang semula enam tahun pernah ditambah menjadi tujuh tahun, dan kemudian kembali menjadi enam tahun untuk jenjang Strata 1. Akhirnya waktu tempuh studi di FF dibagi menjadi dua pada tahun 2000. Masa empat tahun untuk Strata 1 dengan nama Program Studi Ilmu Filsafat (delapan semester) dan dua tahun untuk Strata 2 menjadi Program Magister Ilmu Teologi (empat semester).
Dari tahun ke tahun perkembangan lembaga pendidikan ini dirajut oleh dedikasi yang tinggi dari para pemimpinnya. Sejak masih bernama IFT dan STFT di bawah ketuanya pastor Dr. Theo Huijbers OSC (1969-1983). Hingga ketika sudah menjadi FF UNPAR dengan para dekannya: pastor Yan Sunyata OSC, Drs. (1983-1991), Mgr. Ign. Harsono, Drs. (1991-1995), F.H.C.M. Vermeulen OSC, Drs, JCL (1995-2001), F.X. Rudiyanto OSC, Ir, Drs, STL (2001-2005), Fabianus Sebastian Heatubun Pr, Drs, SLL (2005-2011), dan C. Harimanto Suryanugraha, Drs., SLL. (2011-2019).
Hingga sekarang FF masih menjadi tempat pendidikan para calon imam, namun tetap terbuka menerima mahasiswa yang tidak bercita-cita menjadi imam. Itulah salah satu ciri khas FF yang amat kental dengan nafas kegerejaan Katolik namun tetap inklusif. Selain itu, ciri khas lainnya adalah jumlah mahasiswa yang dari tahun ke tahun relatif tidak banyak, namun mampu menciptakan suasana akademis yang kondusif dan cukup ideal.
Dr.theol. Leonardus Samosir
Dekan FF UNPAR