Anda berada di halaman:

You’re reading:

Taize

Doa Meditatif dengan Nyanyian dari Taize

Di Fakultas Filsafat UNPAR, Jl. Nias No. 2, Bandung

Setiap bulan, Sabtu terakhir, pk. 18.00-19.00 WIB di ruang kuliah lantai dasar

Doa meditatif ini adalah doa ekumenis, artinya bisa diikuti oleh umat kristiani dari berbagai denominasi dan gereja. Taizé adalah nama sebuah desa kecil di pegunungan Burgundy di bagian timur Prancis dekat kota Cluny. Di Taizé ada sebuah komunitas ekumenis, yang beranggotakan puluhan orang bruder dan dikunjungi ribuan kaum muda dari berbagai bangsa dan denominasi Kristen yang bertekad untuk hidup sederhana, berbagi rasa, dan selibat. Cara berdoa dalam suasana meditatif yang menggunakan nyanyian dengan iringan musik lembut khas Taizé ini sudah banyak dikenal di pelbagai tempat di Indonesia, bahkan sering dipergunakan dalam retret, ekaristi, doa arwah, doa lingkungan, doa untuk orang sakit, dan sebagainya. Memang cara dan suasana berdoa ini unik, karena sifatnya meditatif dan mengalir dalam lagu-lagu yang dikidungkan, diselingi dengan suara gitar, flute, dan suara vokal.

Suasana ruangan diatur sedemikian rupa sehingga penerangan satu-satunya adalah lilin-lilin kecil yang bertebaran di sekitar alas tempat duduk. Di bagian depan ditahtakan sebuah salib besar dengan bentuk yang khas Taizé. Tidak jarang, dalam suasana seperti itu orang pun terbawa masuk ke dalam hadirat Allah dan mengalami pencerahan. Mereka yang datang semula hanya untuk mengenal pun akhirnya semakin tertarik untuk terus mengikutinya, dan semakin sering menemukan Kristus, mutiara abadi itu, dalam dirinya.

Spiritualitas Taize, jika ada, adalah spiritualitas perayaan, perayaan karena kebangkitan Kristus. Br. Roger pendiri komunitas ini pernah berdoa agar “mata air kegembiraan tidak pernah kering di hati kita”. Pesan dari Taize selalu berupa harapan dan perayaan. Suatu ketika Br. Roger diminta menjelaskan apa yang dimaksud dengan kata perayaan. Dia menjawab; “Di dalam diri setiap orang terdapat sebuah zona kesunyian yang tidak dapat diisi oleh keintiman manusia: dan di sanalah Tuhan menjumpai kita. Di sana, di kedalaman itu, diatur pesta intim Kristus yang bangkit. Jadi selanjutnya, di dalam rongga keberadaan kita, kita menemukan Kristus yang bangkit: dialah perayaan kita.” Tuhan dalam pandangan Br. Roger adalah Dia yang mencari kita, yang tidak pernah berhenti mencari kita, memanggil kita, dan yang, ketika menemukan kita, “bersukacita dan menari-nari atas kita”. Dalam Regulanya, Br. Roger menasihati para bruder agar “dipenuhi Semangat Sabda Bahagia: kegembiraan, kesederhanaan dan belas kasih.”

Berikut contoh poster-poster Doa Taize di Fakultas Filsafat, UNPAR.

Berikut foto-foto suasana doa Taize di kampus FF, UNPAR.